SEARCHING INVESTMENT

Sabtu, 16 Januari 2010

Tips: Mengatur Keuangan Untuk Karyawan

Tetapi untuk anda yang masih betah menjalani hidup seperti diatas –seperti juga halnya saya-, berikut ini ada beberapa tips untuk mengelola keuangan ( manajemen keuangan ) anda supaya hidup di akhir bulan paling tidak seperti ditengah bulan.

  1. Ketika menerima gaji, usahakan mendahulukan pos tetap

Ya, setiap keluarga pasti memiliki pos tetap pengeluaran bulanan. Apa saja yang masuk dalam pos tetap ini? Rekening telepon, PAM, listrik, uang sekolah, cicilan mobil/rumah, cicilan utang lainnya, biaya bengkel, dan belanja rutin mingguan/bulanan adalah pos tetap. Maka itu dahulukan pos ini sebelum anda menghabiskan uang gaji anda untuk bulan itu ( melakukan manajemen keuangan anda ).

  1. Jika masih tersisa, sisihkan untuk dana darurat.

Untuk anda yang bekerja sebagai karyawan, biasanya perusahaan sudah mengcover apabila timbul biaya untuk perawatan kesehatan. Namun ada kalanya plafon yang diberikan oleh perusahaan tidak mencukupi sehingga keluar dari kocek anda sendiri. Dana ini juga yang anda persiapkan apabila ada undangan pernikahan, sunatan, rekan kerja sakit, dan lainnya.sebaiknay anda dapat bertanya kepada jasa konsultasi akuntan seperti akuntan publik / akuntan keuangan.

  1. Jangan tergiur iming-iming kartu kredit.

Di sebuah perusahaan, bahkan harus memberikan pelatihan kepada para karyawannya yang terbelit oleh utang kartu kredit. Pelatihan ( mengatur keuangan dengan memakai jasa konsultasi keuangan ) ini dilakukan agar mereka lebih bijaksana dalam melakukan pengeluaran untuk barang konsumtif yang biasanya ditawarkan melalui jasa kartu kredit. Kartu kredit adalah sarana mudah anda untuk berhutang, maka jika anda merasa tidak bisa mengendalikannya, segera tutup kartu kredit anda. Toh, anda tidak akan mati tanpa kartu kredit.

4. Berhemat, kata kuncinya.

Ya, karena anda mempunyai siklus yang tetap dengan penghasilan yang begitu-begitu saja, maka berhemat adalah kata kuncinya. Berhemat bukan berarti pelit. Berhemat adalah membelanjakan uang anda untuk apa yang anda butuhkan, bukan yang anda inginkan. Kecuali anda adalah seorang karyawan yang memang berpenghasilan jauh diatas rata-rata sebagaimana kebanyakan orang bekerja. Bolehlah sesekali anda memanjakan diri anda untuk membeli sesuatu yang anda inginkan.sebaiknya anda menggunakan jasa akuntan publik atau akuntan keuangan untuk mengatur keuangan anda.

Rabu, 13 Januari 2010

Saving or Spending

Di kalangan praktisi ekonomi Islam masih belum bulat apakah dalam sistem ekonomi Islam masyarakat sebaiknya disuruh menyimpan uang atau justru harus dibelanjakan/dikeluarkan sehingga masuk dalam siklus ekonomi. Dalam sistem ekonomi konvensional (kapitalis) yang kita alami saat ini masyarakat dianjurkan untuk menabung.

Dengan tindakan ini maka diharapkan setiap orang memiliki bekal di masa yang akan datang dan ada dana untuk berjaga jaga jika nanti ada pengeluaran yang tidak diduga sebelumnya. Tabungan ini berasal dari Pendapatan dikurangi Konsumsi.

Pemerintah selama ini selalu menganjurkan untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi konsumsi dengan tujuan untuk meningkatkan saving. Berbagai program tabungan sejak tahun 1970-an dianjurkan. Ada Tabungan Pramuka dan Pelajar, TASKA, TABANAS yang dipelopori Bank Indonesia. Kemudian belakangan ada inisiatif bank swasta Tabungan Kesra, Tabungan Tahapan, Mandiri Fiesta, Tabplus, dan ratusan bentuk lainnya termasuk dari industri asuransi.

Untuk apa saving? Tabungan ini baru dikatakan bermanfaat kalau tidak dalam bentuk hoarding. Dana itu harus disimpan di bank sebagai lembaga intermediary yang akhirnya disalurkan ke kapitalis (investor) untuk dibelanjakan. Dan untuk itu penabung akan menerima bunga atau bagi hasil dari bank. Pola ini tampaknya masih diikuti dalam praktik ekonomi Islam yang ada saat ini.

Masyarakat diimbau untuk menabung dalam bentuk giro wadiah, tabungan atau deposito mudharabah. Apakah demikian seharusnya? Mari kita lihat prilaku beberapa negara mengenai saving (menabung) dan spending (belanja) ini.


Jepang tergolong negara penabung terbesar. Ekspornya jauh melebihi impornya. Surplusnya lebih 100 miliar dolar per tahun. Ekonomi Jepang runtuh.

Saving Amerika kecil, belanjaannya besar. Bahkan uang yang akan diterimanya nanti sudah dibelanjakan sekarang melalui berbagai skim kredit. Impornya lebih besar dari ekspornya. Defisit anggaran belanja lebih 400 miliar dolar setahun. Namun ekonominya, politiknya, teknologinya dianggap kuat.

Pertanyaannya kalau mereka tidak banyak menabung darimana duitnya sehingga belanjaannya defisit 400 miliar dolar AS? Menurut catatan Amerika mendapatkan dana (meminjam) dari Jepang (triliunan dolar AS), China (160 miliar dolar), India (50 miliar dolar dalam surat berharga) bahkan negara negara miskin lainnya.

Negara lain (miskin) menabung, diinvestasikan dalam dolar di Amerka untuk dibelanjakan oleh orang Amerika. Jepang yang melakukan tindakan saving akhirnya ekonominya lemah, tidak ada pertumbuhan ekonomi dan akibatnya resesi.

Menurut catatan Amerika menerima total dana sebesar lima triliun dolar dari negara lainnya termasuk dari dunia Arab. Dunia disuruh menabung Amerika menikmatinya dengan bebas. Amerika selalu menganjurkan konsumsi (spending), negara lain ditaksir belanja dua miliar dolar per hari. Hanya dengan cara itulah ekonominya berjalan, industri berjalan, kesempatan kerja tersedia.

Mari kita lihat kelicikan Amerika ini. Amerika melakukan investasi di Cina kurang dari separoh jumlah yang diinvestasikannya di Amerika. India menginvest di Amerika sebesar 50 miliar dolar, sedangkan investasi Amerika di India hanya 20 miliar dolar.

Dengan cara ini Amerika membuat dunia tergantung kepadanya: Pertama, tergantung dalam hal sifat boros/konsumsi Amerika dalam bentuk konsumsi dan impor. Indonesia misalnya tergantung pada impor Amerika antara 12-15 persen. Jepang, Cina, India dan negara lain nengumpulkan uangnya sedikit demi sedikit, menahan konsumsi dan menyerahkannya kepada Amerika untuk dinikmati.

Keadaan ini seperti seorang membiayai langganan sebuah toko belanja, lalu sesukanya membeli barang yang dijual di toko. Transaksi penjualan ini dimaksudkan agar kegiatan ekonomi negaranya berjalan lancar. Amerika adalah langganan yang diberi uang tadi.

Kedua, dunia tergantung pada ekonomi Amerika khususnya Pasar Modal serta dolarnyanya agar investasi, hasil menabung, dan kekayaannya tetap aman. Yang lebih tidak menentu lagi adalah dolar yang beredar di luar Amerika (Eurodollar atau Asiadollar) yang dikabarkan tidak bisa dikontrol lagi sehingga menjadi kekayaan Amerika yang sangat likuid untuk menarik kekayaan negara negara lain. Hal ini terjadi karena pengakuan dan penggunaan dolar Amerika dalam berbagai tarnsaksi keuangan oleh masyarakat.

Pertarungan Jerman-Perancis di satu pihak dan Amerika di lain pihak mengenai perang Irak dikabarkan salah satunya disebabkan oleh isu euro dan dolar ini.Kembali ke isu menabung tadi. Ekonomi Jepang menderita karena sikap menabung tadi. Hasil tabungannya yang besar itu diberikannya kepada dan untuk kenikmatan rakyat Amerika. Saat ini Jepang mengalami kesulitan ekonomi, ternyata menabung justru menuai penderitaan.

Ekonomi mereka mengalami resesi, sebaliknya orang lain yang menikmati hasil tabungan yang diperoleh dari pengurangan konsumsi. Pengalaman resesi yang terjadi di Jepang menyebabkan mereka berbalik gaya. Bank tidak lagi memberikan bunga atas tabungan bahkan justru dibebani biaya bahkan pajak, dengan harapan agar dana bisa berputar di masyarakat.

Nah, apa hikmah yang bisa dipetik dari pengalaman ini, khususnya dalam perumusan teori Ekonomi Islam? Dalam Alquran sudah ada beberapa pedoman yang mengatur isu ini. Misalnya dalam surat Al Hasyr (59): 7 yang menyatakan ‘’supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang kaya saja diantara kamu”.

Ini memberi petunjuk untuk manusia agar tidak membiarkan uang ditabung (oleh orang yang punya kekayaan) dalam keadaan ”hoarding” atau hanya menguntungkan dirinya atau kelompoknya. Di surat At-Taubah 34 ditegaskan lagi, ”Orang orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah maka beritahukanlah kepada mereka siksa yang pedih”.

Di beberapa ayat lain paling tidak ada 50 ayat yang menganjurkan untuk menginfakkan kekayaan baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, kerabat, fakir miskin, masyarakat, jihad fisabilillah dan sebagainya. Juga dijelaskan imbalan dan jaminan Allah bagi mereka yan melakukannya dan hukuman bagi yang enggan melakukannya. Bahkan berinfak (belanja yang baik) dikategorikan sebagai bentuk perniagaan dengan Allah SWT yang dijamin pasti beruntung.

Dalam surat Al Israa’ (26-27) Allah menganjurkan, ”berikan hak keluarga, kerabat dekat, fakir miskin, mereka yang musafir tetapi janganlah kamu menghambur hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara syetan dan syetan itu sangat engkar kepada Tuhannya”. Ayat ini mengatur tentang larangan pola konsumsi yang berlebihan. Spending (infaq, konsumsi, investasi) dianjurkan tetapi jangan berlebihan, jangan boros karena Allah tidak menyukai orang yang boros.

Kisah belanja dan menabung di atas ditambah dengan beberapa ayat yang kita stir ini menunjukkan kebenaran norma ekonomi Islam yang lebih condong pada kegiatan infaq (positive spending), bukan menabung untuk sekedar menabung. Silakan kekayaan yang dimiliki dibelanjakan (spending) untuk konsumsi yang wajar, investasi (kegiatan produktif sendiri) dan investasi baik untuk meningkatkan roda ekonomi maupun untuk membantu fakir miskin).

Dalam konteks ini pula kita menerima kehadiran bank sebagai intermediary tetapi fungsinya harus benar-benar sebagai lembaga ekonomi yang melakukan investasi (investment banking, trust fund) bukan sekedar menabung untuk menabung atau apalagi untuk kegiatan spekulasi. Berkaitan dengan itu menarik kesimpulan dari Dr Jagdish Bhagwati, seorang ekonom Amerika kelahiran India, yang menyatakan, ”Saving adalah dosa, spending adalah pahala.”

Perilaku sebahagian masyarakat yang mengumpulkan hartanya untuk tujuh turunan jelas bertentangan dengan nilai Islam kendatipun kesalahan itu tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada mereka. Hal itu dirakenakan ketidakjelasan negara atau ”khilafah” untuk menjamin rakyatnya tidak mengalami kelaparan dan masalah keamanan sesuai standar hidup yang layak.

Selasa, 12 Januari 2010

Financial Planning Basic


Financial planning covers a wide variety of money topics including budgeting, expenses, debt, saving, retirement and insurance among others. Understanding how each of these topics work together and affect each other is important for laying the groundwork for a solid financial foundation for you and your family.

1. Budgeting

At the very basic level of personal finance you are dealing with a budget; you make money and then you spend that money. Even if you haven’t created a detailed and written budget you continue to budget on a daily basis. When you are faced with spending money on something, you think about it and realize that by spending that money, you will not be able to spend that same money on something else.

When you create a budget, you begin to see a clear picture of how much money you have, what you spend it on, and how much, if any is left over. When you can clearly see where your money is going, you can then budget appropriately so your money is going where it should. Expenses

After you have successfully created a budget, you'll have a much better understanding of where your money goes and where you can possibly trim expenses. For many people, this is as simple as cutting back on some of the little things that can add up.

3. Getting Out of Debt

Even after creating a sound budget and cutting unnecessary expenses, you may still find yourself with lingering debt to get rid of. Using credit and taking on some debt itself isn’t necessarily a bad thing, but when you can't keep up with the payments or borrow more than you can afford to pay back, you could be in trouble.

One of the most important steps in getting out of debt is to pay more than the minimum amount due each month. Even a modest credit card balance can take over a decade to pay off if you simply pay the minimum amount due. In addition, paying the minimum will end up costing you thousands of dollars in interest over that period.

4. Saving for Retirement

With fewer companies offering full pension plans and the uncertainty of Social Security, it has become more important than ever to save and plan for your own retirement. Unfortunately many people feel that they simply don’t have enough money left over each month to save.

Retirement savings needs to become a priority instead of an afterthought. The Internal Revenue Service has made saving for retirement even more attractive with special tax-advantaged accounts such as employer 401(k) plans, individual retirement accounts and special retirement accounts for the self-employed. These accounts allow for tax deductions, credits and even tax free earnings on some retirement savings.

5. Insurance

You've created a budget, cut expenses, eliminated your credit card debt and, have started saving for retirement, so you are all set, right? While you've definitely come a long way, there is one more important aspect of your finances that you need to consider.

You've worked hard to build a solid financial footing for you and your family, so it needs to be protected. Accidents and disasters can and do happen and if you aren’t adequately insured it could leave you in financial ruin. You need insurance to protect your life, your ability to earn income, and to keep a roof over your head.

Budgeting


Penganggaran terletak di fondasi dari setiap rencana keuangan. Tidak masalah jika Anda tinggal gaji ke gaji atau penghasilan enam-angka satu tahun, Anda perlu tahu di mana uang Anda akan jika anda ingin memiliki pegangan pada keuangan Anda. Tidak seperti apa yang Anda mungkin percaya, penganggaran tidak semua tentang membatasi apa yang Anda menghabiskan uang dan memotong semua kesenangan dalam hidup Anda. Benar-benar tentang memahami berapa banyak uang yang Anda miliki, di mana ia pergi, dan kemudian merencanakan cara terbaik untuk mengalokasikan dana tersebut. Berikut adalah semua yang anda butuhkan untuk membantu Anda membuat dan mengelola anggaran.
1. Anggaran Dasar
Apakah Anda tahu kenapa anggaran begitu penting? Di permukaan tampaknya seperti membuat anggaran hanya latihan keuangan yang membosankan, terutama jika Anda merasa keuangan anda sudah dengan baik. Tapi kau mungkin akan terkejut betapa berharga dapat anggaran. Sebuah anggaran yang baik dapat membantu pengeluaran Anda tetap di jalur dan bahkan menemukan beberapa arus kas tersembunyi masalah yang mungkin membebaskan lebih banyak uang untuk menempatkan ke arah tujuan-tujuan keuangan lainnya.
2. Cara Membuat Anggaran
Bagian tersulit dari membuat anggaran duduk dan benar-benar menciptakan satu. Ini seperti menatap kertas kosong ketika Anda harus menulis sesuatu dan bahwa langkah pertama tampaknya seperti sebuah rintangan besar. Jangan khawatir - aku pernah diuraikan proses pembuatan anggaran ke dalam beberapa langkah mudah diikuti. Anda akan dapat duduk dan membuat anggaran dasar hanya dalam beberapa menit.
3. Ciri-ciri untuk Penganggaran 3 Sukses
Setelah Anda meluangkan waktu untuk membuat anggaran, sekarang saatnya untuk memastikan Anda mengikutinya. Penganggaran dapat menjadi seperti pergi diet-Anda mulai dengan niat baik, tetapi setelah beberapa minggu atau bulan Anda menyimpang dari rencana Anda. Jangan biarkan hal itu terjadi pada Anda. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dasar yang akan menjamin kesuksesan penganggaran.
4. Anggaran Dasar Worksheet
Jika Anda mengalami kesulitan datang dengan semua biaya berbagai kategori untuk anggaran Anda, saya telah membuat anggaran lembar kerja yang dapat membantu Anda mengatur segalanya. Lembar kerja ini mempunyai pengeluaran yang paling umum dan dapat membantu Anda melacak segalanya secara teratur.
5. Bagaimana Breaks pengeluaran melebihi anggaran Anggaran Anda
Alasan utama untuk membuat anggaran adalah untuk membantu Anda menjaga keuangan Anda di bawah kendali oleh melacak berapa banyak uang yang Anda habiskan dan di mana ia pergi. Ketika Anda mulai menyimpang dari anggaran itu biasanya karena menghabiskan terlalu banyak uang di suatu tempat. Namun, jika Anda memiliki anggaran yang memberitahu Anda dengan tepat seberapa banyak Anda seharusnya menghabiskan, mengapa begitu mudah menyebar uang? Ada beberapa alasan kami mengeluarkan terlalu banyak uang, jadi ketika anda mengerti apa yang menyebabkan pengeluaran melebihi anggaran, Anda dapat membantu menghentikan itu dan tetap pada jalur anggaran Anda.
6. Cobalah Menggunakan untuk Jauhkan Pengeluaran Kas Under Control
Menggesekkan plastik telah menjadi sangat mudah. Dengan kedua kartu kredit dan kartu debit, kita dapat masuk dan keluar dengan pembelian dalam hitungan detik. Sayangnya, kemudahan ini datang pada biaya. Dengan menggunakan plastik, kita dapat mulai kehilangan jejak tentang berapa banyak uang yang sebenarnya dikeluarkan. Tentu, dua dolar di sini, 4 dolar di sana, sepertinya tidak banyak pada saat pembelian, tetapi jika Anda tidak berhati-hati mereka dapat benar-benar menambah dan patung anggaran Anda. Salah satu trik untuk membantu menjaga pengeluaran harian Anda di bawah kendali adalah dengan menggunakan uang tunai daripada kartu kredit atau kartu debit. Mungkin tidak bisa lebih cepat, tetapi hal ini membantu Anda membayangkan berapa banyak uang yang Anda benar-benar pengeluaran.

Senin, 11 Januari 2010

Peluang Investasi Online dengan Nama Domain dan Situs Web

Peluang Investasi

Hal yang saya maksudkan tersebut kali ini adalah tentang bagaimana menanamkan modal atau investasi dengan memiliki sebuah/beberapa buah nama domain (domain name) dan juga investasi dengan memiliki sebuah/beberapa buah situs web (website).

Saya mengemukakan hal ini karena dari sedikit pengalaman saya di dunia internet marketing (bisnis online) telah terbukti bahwa berinvestasi dengan sebuah nama domain maupun sebuah situs web adalah menguntungkan, karena uang atau modal yang telah saya investasikan telah kembali, selain itu saya juga telah menerima “uang lebihnya” atau biasa kita sebut dengan istilah laba/untung, dan hal ini berlanjut terus serta semakin berkembang seiring dengan bertambahnya usia nama domain atau situs web yang saya miliki.

Mungkin diantara sahabat ada ada yang bertanya, darimana saja kita bisa memperoleh keuntungan tersebut?

Dalam hal ini saya akan memberikan contoh dengan salah satu situs web yang saja miliki saja, yaitu situs www.rumahcahaya.com ini, yang saya kemas dalam bentuk jurnal/blog, walaupun situs ini bukanlah situs yang saya targetkan untuk mendapatkan penghasilan yang besar (karena saat ini saya masih fokus kepada situs iklan serta produk yang lain),

RumahCahaya.com saya sewa nama domain dan juga hostingnya hanya dengan nominal rupiah di bawah Rp. 300 ribuan/tahun, karena jumlah artikel serta jumlah pengunjung belum begitu banyak. Saya tidak menambah biaya yang lain untuk intalasi domain dan hosting maupun pembuatan desain web, karena dari hasil saya belajar internet marketing alhamdulillah saya bisa melakukannya sendiri, bahkan situs ini desain webnya halaman utamanya adalah desain yang saya peroleh secara gratis dan banyak tersebar di internet (sahabat-sahabat pun bisa mempelajarinya sendiri, atau bisa menggunakan jasa instalasi atau pembuatan website), lalu mungkin ditambah biaya akses internet yang tidak seberapa.

Dengan investasi yang tidak seberapa besar tersebut, saya mendapat penghasilan dari tiap klik iklan PPC, tiap penjualan iklan produk dan sebagainya, bahkan ada iklan sebuah produk yang berkenaan dengan alat musik yang secara iseng-iseng saya pasang banner iklannya di situs ini, dan saya pun tadinya tidak berharap dapat penghasilan yang berarti darinya karena memang peminatnya kalangan tertentu saja, ternyata di belakang hari mulai mendapatkan konsumen serta penghasilan/komisinya terus meningkat serta terus menerus (kontinyu) seiring dengan bertambahnya konsumen/langganan, sehingga saya mendapatkan komisi dari setiap kali para pelanggan memesanan produk tersebut. Kenyataan ini merupakan suatu hal yang kadang tidak terduga. Untuk iklan pun kita bisa memilih dan memperoleh iklan tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun.

Investasi juga bisa hanya untuk nama domain tanpa harus menyewa hosting. Kita bisa beli (sewa) nama-nama domain dengan kisaran (saat saya tulis artikel ini) antara Rp. 85-90 ribuan/tahun (.com, .org, .net, .us, .biz, .name, misalnya) atau Rp. 150 ribuan (.in, .asia misalnya), dan sebagainya, tetapi dengan nama domain yang kita perkirakan banyak diminati orang, misalnya: kata-kata yang terkenal, nama seseorang yang terkenal, keyword-keyword/kata kunci yang banyak dicari orang di internet, dan sebagainya. Lalu nama domain tadi bisa kita simpan saja tanpa kita online-kan atau bisa juga kita hubungkan dengan alamat server domain parking untuk diparkirkan di sana.

Penghasilan yang bisa kita peroleh dengan hanya menyewa/memiliki nama domain tersebut adalah dari hasil menjual kembali nama domain kepada para peminat nama domain tadi. Kalau nama domainnya bagus, akan banyak orang yang memerlukan, serta harga jualnya bisa berkali-kali lipat daripada saat kita beli. Bisa berkali-kali, berpuluh kali, bahkan bisa beratus-ratus kali lipat. Selain itu, jika nama domain tersebut kita parkirkan di domain parking, kita pun bisa memperoleh penghasilan dari iklan-iklan yang ada di sana.

Baiklah, barangkali cukup di sini dulu bahasan saya kali ini, mudah-mudahan bisa memberikan banyak manfaat bagi sahabat-sahabat pengunjung semua. Cepi Nugraha

Catatan:

  • Semakin lama umur sebuah situs, biasanya semakin banyak pula pengunjungnya.., maka kapasitas hosting yang kita perlukan juga terus bertambah sehingga kita harus menambah investasi kita di hosting, tetapi tidak perlu khawatir karena hal tersebut bisa dilakukan secara bertahap. Dan juga dengan semakin bertambahnya jumlah pengunjung tersebut, maka secara otomatis biasanya penghasilan juga akan bertambah/meningkat.
  • Bagi para pemula (maupun yang sudah terbiasa dengan dunia internet), sebenarnya investasi juga bisa dilakukan tanpa dengan menyewa nama domain ataupun hosting sama sekali, tapi cukup dengan menulis artikel-artikel yang bermanfaat serta banyak dicari orang di situs-situs/blog yang kita bangun secara gratis di internet, lalu kita tempatkan iklan di situs tersebut, dan kita pun bisa memperoleh penghasilan.
  • Jika kita terus pelihara, maka nama domain atau situs web juga bisa kita berikan/wariskan kepada anak-anak kita.

Minggu, 10 Januari 2010

mau cara meningkatkan keuangan

Ada berbagai cara mudah untuk meningkatkan gaji anda. Tidak hanya dapat meningkatkan pendapat anda sekitar beberapa persen tapi mungkin juga berlipat dua atau bahkan lebih. Anda perlu mengikuti beberapa tips dibawah sebagai langkah untuk melipatgandakan gaji anda.

Ucapkan Selamat Tinggal. Mungkin ini tips ini terlalu ‘blak-blakan’ sebagai tips peningkatan gaji. Tapi percayalah, anda tinggal di Indonesia dengan inflasi yang mencapai double digit (dalam beberapa hal saya kurang percaya dengan data BPS, yang menurut saya menyampaikan data lebih rendah dari sebenarnya). Coba perhatikan berapa harga barang yang biasa anda beli awal tahun, kemudian bandingkan dengan harga pada akhir tahun. Rata-rata kenaikan biasanya 10% atau lebih. Terlebih pada kondisi sekarang, dengan melemahnya nilai rupiah sebagai akibat dampak krisis finansial global. Kenaikan rata-rata gaji dengan posisi tetap, jarang yang melewati angka diatas 30%. Bahkan sekalipun anda naik jabatan, jarang sekali anda mendapatkan kenaikan sampai 100%. Karena itu, ‘mengganti’ perusahaan merupakan cara tercepat melipatkan gandakan gaji anda. Di tempat baru anda bisa menegosiasi gaji anda sesuai dengan harapan. Bahkan bila sudah memiliki tawaran (offering letter) di tangan, bisa digunakan untuk meningkatkan posisi nilai anda di tempat sekarang untuk meraih kenaikan gaji yang lebih signifikan atau mendapatkan promosi.

Memulai suatu usaha. Anda dapat memperoleh penghasilan lebih dengan memulai suatu usaha atau bisnis. Ini akan menambah penghasilan anda selain gaji yang anda terima. Beberapa orang memulai usaha yang tidak menyita waktu, misalnya menjadi agent property atau agen asuransi. Juga model multilevel marketing bisa digunakan sebagai usaha menambah penghasilan. Namun seperti halnya usaha bisnis,tentu memerlukan kesabaran, kesungguhan, keuletan dan perencanaan bisnis yang matang. Bila dilakukan secara tepat, bisa melipatgandakan penghasilan anda, duakali lipat bahkan lebih.

Pindah lokasi kerja. Di beberapa tempat di indonesia, memiliki skala gaji yang berbeda untuk profesi yang sama. Sebagai contoh, seorang akuntan di wilayah jakarta, tentunya mendapat gaji lebih besar dibandingkan akuntan di kota cirebon, dengan standar hidup yang tidak berbeda jauh. Namun sebelum meminta perpindahan lokasi kerja, yakinkan dulu dengan standar biaya hidup di tempat tersebut. Kadang, di beberapa perusahaan menerapkan standar gaji berbeda di beberapa lokasi kerja karena faktor resiko kerja, seperti di perusahaan tambang, oil & gas dll. Ini bisa jadi pilihan untuk meningkatkan gaji anda.

Tingkatkan kompetensi anda. Anda dapat meningkatkan gaji dengan menambah kemampuan, ketrampilan maupun pengetahuan anda yang sesuai bidang pekerjaan. Jika anda seorang financial officer, tapi anda memperoleh gelar CFA, akan berbeda gajinya dengan orang yang bekerja sebagai financial officer tapi tanpa gelar CFA. Sama juga seorang IT engineer, yang sudah certified MSCE, CCNA dll akan mendapat gaji yang tentu berbeda dengan IT engineer tanpa sertifikasi. Perbedaannya cukup signifikan, bisa dua kali lipat atau bahkan lebih.

Konsultasi dengan konsultan karir. Banyak orang yang memiliki performa tinggi namun seringkali tidak mendapat penghargaan selayaknya. Ada baiknya jika anda termasuk golongan tersebut, berkonsultasi dengan pembimbing karir atau konsultan karir yang ada pada perusahaan konsultan SDM atau karir. Para pakar konsultan SDM ini biasanya dapat membantu, menilai maupun melakukan assessment kepada orang-orang untuk menggali kekuatan serta hambatan yang ada sehingga mampu memberdayakan potensi terbaik orang tersebut untuk mencapai posisi lebih tinggi.

Jumat, 08 Januari 2010

Langkah -Langkah Kecil untuk Sukses Besar

Untuk mencapai puncak sukses kehidupan, Anda wajib memulainya dari langkah-langkah kecil yang terencana secara baik untuk meraih sukses besar. Dan, yang perlu Anda pahami adalah bahwa pencapaian sukses besar bukanlah pekerjaan sehari, tapi merupakan pekerjaan seumur hidup. Anda wajib memfokuskan semua energi Anda untuk bergerak secara pasti ke arah puncak sukses kehidupan Anda setiap hari.
Anda harus siap menjalani kehidupan Anda dengan perasaan sabar, tegar, serta mau memikul semua risiko kehidupan yang terkalkulasi. Sebab, perasaan sabar, tegar, dan risiko yang terkalkulasi adalah sahabat-sahabat terbaik yang akan mendampingi Anda dalam setiap langkah-langkah kecil Anda menuju ke sukses besar Anda.
Anda harus ikhlas dan berani mengambil tanggung jawab untuk setiap perjalanan kehidupan Anda menuju puncak sukses. Jangan biarkan orang lain yang mengemudikan perjalanan sukses Anda, tapi Anda harus belajar sendiri cara mengemudikan semua potensi diri Anda menuju sukses besar Anda. Ingat! Kehidupan Anda akan terasa sangat berharga saat Anda tulus untuk bertanggungjawab terhadap hidup Anda.
Tetapkan dan pastikan semua tujuan hidup Anda secara sederhana. Lalu, ciptakan langkah-langkah kecil yang berfondasikan tekad, motivasi, kemampuan, antusiasme, dan keberanian untuk memulainya. Bergeraklah dengan penuh keyakinan dan harapan untuk menjadikan langkah-langkah kecil Anda sebagai langkah-langkah awal yang menyenangkan.
Ciptakan jalan yang terang dan mulus untuk memulai langkah-langkah kecil Anda. Pastikan Anda telah membidik sasaran yang tepat dalam arah perjalanan Anda. Lihatlah hasil akhir dari perjalanan Anda melalui visi yang terang dan yang menyenangkan hati.
Langkah – langkah kecil dengan semangat dan perencanaan yang baik, akan menjadi awal menuju sukses besar seperti yang ada di dalam mimpi Anda. Oleh karena itu, mulailah perjalanan menuju sukses besar Anda dengan kekuatan motivasi diri yang hebat.
Apa pun tantangannya, hadapilah dengan perasaan dan pikiran positif. Jangan pernah lupa untuk berdoa dan meminta petunjuk Tuhan, agar setiap langkah Anda menuju puncak sukses direstui Tuhan.

Bosan Kerja

Perasaan jenuh dalam pekerjaan adalah hal yang wajar dan sangat manusiawi. Tetapi, kalau Anda merasa pekerjaan Anda membosankan, maka ini adalah tanda bahwa Anda harus mulai memikirkan untuk menukar pekerjaan Anda dengan jenis pekerjaan yang benar-benar Anda sukai.
Anda mengatakan bahwa Anda terpaksa menjalani rutinitas pekerjaan Anda dengan berat hati. Kata-kata Anda ini menceritakan perasaan putus asa Anda terhadap pekerjaan dan kehidupan Anda. Oleh karena itu, Anda butuh istirahat dan merenungkan sejenak tentang pekerjaan dan kehidupan Anda. Miliki sikap yang jelas untuk meraih sesuatu yang lebih besar. Dan, bila Anda masih dalam sikap ragu-ragu, Anda akan tetap berada dalam situasi seperti yang ada di hari ini.
Hidup ini harus dijalani dengan penuh perjuangan. Mungkin akan ada sejumlah rasa sakit di dalam setiap proses perjuangan menuju puncak sukses, tapi bila Anda memiliki tekad dan rajin untuk menjalani setiap proses hidup Anda dengan perasaan senang dan pikiran positif, Anda pasti akan mendapatkan hasil yang luar biasa buat karir dan kehidupan Anda.
Saya hanya bisa memotivasi pikiran, perasaan, dan logika Anda. Dan, hanya Anda seorang dirilah yang memiliki solusi untuk persoalan Anda ini.
Pastikan Anda memiliki visi yang terang dan jelas tentang karir dan kehidupan Anda. Lalu, teruslah berjuang! Tidak ada istilah berhenti di tengah jalan, tidak ada sifat takut dan malas, tidak ada alasan untuk hal apa pun. Teruslah berjuang hingga perasaan bosan Anda hilang untuk selama-lamanya

change to employee ( cari kerja lain )

Mengapa anda ingin pindah kerja? Ada banyak alasan mengapa seseorang berkeinginan untuk mencari pekerjaan baru. Tak jarang keinginan tersebut bersifat emosional hanya karena salah seorang rekan kerja kita mendapatkan pekerjaan baru. Kita menganggap mereka begitu beruntung, dan kita tak cukup beruntung mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Tetapi, sebenarnya tujuan terpenting dari keputusan kita untuk pindah kerja adalah untuk mendapatkan sebuah kehidupan yang kita angankan. Tak sedikit orang meninggalkan pekerjaan yang memberikan penghasilan besar hanya karena ingin bekerja pada profesi yang ia idam-idamkan sejak kecil.


Berikut ini ada beberapa keadaan, yang ditulis oleh Linda R. Dominguez, dari Executive Coaching and Resource Network, yang bila anda menemukan anda berada di salah satu atau lebih kondisi tersebut, anda bisa mempertimbangkan untuk pindah kerja.

1. Anda tidak menyukai atasan anda, atasan anda tidak menyukai anda, atau anda mempunyai konflik dengan atasan, kolega, bawahan, rekan kerja, kontraktor, custome, -- dan anda tidak bisa mengatasinya.
* Jika anda tak mampu mengatasi semua persoalan dan konflik yang terjadi di pekerjaan anda, maka jangan bebankan hidup anda sedemikian berat. Jika satu-satunya jalan pemecahan adalah keluar dari pekerjaan, maka pertimbangkan baik-baik.

2. Anda sedang merencanakan untuk menjalankan usaha anda sendiri, namun
anda sedikit khawatir untuk melakukan langkah pertama.
* Semakin lama anda bertahan di pekerjaan anda sekarang, semakin besar kekhawatiran anda untuk mengambil langkah pertama bagi bisnis anda sendiri.

3. Anda menderita stress berat akibat dari pekerjaan anda: sakit kepala, kurang tidur, gelisah, gangguan pencernaan, tertekan. Bahkan anda melimpahkan semua keputus-asaan yang anda derita dari kerja kepada keluarga.
* Semestinya bekerja adalah bagian dari tujuan kesejahteraan kehidupan anda. Jika pekerjaan anda sekarang justru menjauhkan anda dari tujuan tersebut, mengapa anda tak mempertimbangkan untuk meraih kehidupan yang lebih baik, yang terbebas dari tekanan dan derita?

4. Anda terbebani oleh pekerjaan, proyek, dan stress membuat anda gila.
* Jika anda ingin melakukan sesuatu yang anda senangi, dan anda menganggapnya sebagai bagian dari kebahagiaan hidup anda, tetapi pekerjaan telah menyita seluruh waktu anda, maka mungkin ini saatnya anda mencari pekerjaan yang memberikan kemungkinan luas bagi pemenuhan tujuan dan nilai-nilai pribadi anda.

5. Anda tidak bahagia pada pekerjaan anda. Bahkan sejumlah liburan pun takkan mampu memberi anda kebahagiaan itu.
* Anda akan bekerja baik dan memberikan hasil yang positif jika anda senang dengan pekerjaan anda. Mungkin tak selamanya kita mendapatkan pekerjaan yang kita idamkan, tetapi setidaknya kita bisa menyenangi pekerjaan yang sekarang ini.

6. Anda tak mendapatkan promosi yang semestinya anda terima. Malahan, orang lainlah yang mendapatkan posisi itu.
* Jangan bekerja dengan memelihara rasa dendam dan kecewa. Singkirkan itu dan terimalah keadaan sebagaimana adanya. Namun jika anda tak bisa menerimanya, jangan memiliki pandangan yang sempit. Di luar sana ada banyak kesempatan, jika itu benar-benar milik anda.

7. Anda terjebak dalam politik kantor yang berlarut-latur. Sedangkan para top manajemen di kantor anda tampak tidak memiliki integeritas.
* Tak perlu bersikap naif dalam menghadapi politik kantor. Itu adalah sesuatu yang biasa terjadi dimana-mana. Bila anda tak tahan, jangan korbankan integritas anda sendiri. Masih banyak kantor dan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keintegritasan seseorang.

8. Anda berada di lingkungan kerja yang kacau, kejam, kasar, bagai penjara dan tak menjunjung martabat karyawan.
* Bukankah kita mendambakan lingkungan kerja yang bermartabat, saling menghormati, menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme? Jika anda tak mampu hidup di situasi yang keras (padahal bisnis itu keras) maka segera cari pekerjaan lain yang sesuai dengan jiwa anda.

9. Anda merasa usaha-usaha anda tak lagi dihargai.
* Keinginan dasar setiap orang adalah mendapatkan penghargaan. Bagi banyak orang, penghargaan adalah kehormatan. Jika kehormatan tak lagi dihargai, bagaimana anda bisa melakukan sesuatu dengan baik dan meraih kehidupan kerja dengan baik pula?

10. Anda merasa inilah saatnya untuk pindah, tetapi belum tahu dimana harus memulainya, atau takut untuk memulainya.
* Jika anda merasa sudah waktunya untuk pindah, karena alasan apa pun, sebenarnya ketakutan anda hanyalah penghalang besar yang perlu anda singkirkan.

Jika kondisi-kondisi di atas tampak jelas pada keadaan anda, mungkin inilah waktunya untuk melakukan perbaikan dalam karier dan kehidupan anda. Ada banyak alasan untuk melakukan perubahan yang positif. Pelajari kembali seluruh perjalanan karier anda sejujurnya. Pertimbangkan itu sebagai bagian dari kehidupan yang anda dambakan. Jika anda merasa harus melakukan suatu perubahan dalam pekerjaan anda, berbicaralah dengan seseorang yang anda percaya. Dapatkan pertimbangan- pertimbangan dan strategi untuk melakukannya. Kemudian, susun berbagai rencana untuk mewujudkannya. Selamat meraih sesuatu yang lebih baik.

Kebebasan Keuangan ( Financial Freedom )

Fakta menarik, 59% orang Amerika pada umur 65 tahun hidup dalam kemiskinan, sedangkan di Indonesia 97%. 1% orang di dunia menguasai 50% dari semua uang beredar. 5% orang di dunia menguasai 90% dari semua uang beredar. Berarti 95% orang menguasai 10% sisanya. Dan bila uang di seluruh dunia dibagi rata ke semua orang di dunia, maka dalam waktu lima tahun, uang tersebut akan kembali ke posisi semua kepada orang-orang kaya yang menguasai uang semula.

Siapa sih orang kaya itu? Menurut majalah Forbes, orang kaya adalah mereka yang punya penghasilan minimal USD 1juta setahun. Menurut Robert T. Kiyosaki orang kaya adalah orang yang passive income-nya lebih besar daripada biaya hidupnya. Dan menurut Anthony Robbins financial freedom adalah suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai investasi cukup banyak yang relative aman, dan hasilnya mencukupi kebutuhan kita untuk hidup dengan gaya hidup yang kita inginkan. Tingkatan yang lebih tinggi lagi adalah absolute financial freedom, yaitu ketika kondisi keuangan kita mencapai investasi cukup banyak yang relative aman, dan hasilnya bisa membuat kita melakukan apa pun yang kita inginkan, kapan, kemana pun dan sebanyak dan selama yang kita inginkan.

Jalur menunju Financial Freedom

Menurut Robert T.Kiyosaki , kita harus bekerja cerdas, bagaimana uang kita bekerja keras untuk kita dan menghasilkan passive income. Financial freedom tercapai bila passive income yang diperoleh per bulan besarnya min 3 kali pengeluaran kita per bulan. Jadi bila pengeluaran kita perbulan 5 juta, artinya kita harus memiliki passive income lebih dari 15 juta baru disebut financial freedom. Wah wah wah gimana caranya ya?

Penghasilan seumur hidup

Hitung-hitungan kasar nih ya. Bila kita memiliki gaji Rp.3 juta perbulan, maka uang yang dikumpulkan seumur hidup hanya Rp.1.080.000.000, dengan asumsi kerja 30 tahun, tanpa kenaikan dan tidak ada inflasi. (apabila ada kenaikan 10% dan inflasi 10% toh sama saja). Kalaupun ada kenaikan tetap tidak jauh-jauh dari Rp.1 miliar. Sedangkan jika kita menyisihkan uang Rp.1 juta perbulan, maka perlu 1.000 bulan mencapai Rp.1 miliar. Terus gimana dong bisa mencapai financial freedom? Kapan ingin mencapainya? Saya ingin Financial Freedom @40. Bagaimana caranya ya? Ada yang mau sharing?

Hidup adalah Pilihan

Siapa yang bertanggung jawab atas semua keadaan hidup Anda saat ini? Anda sendiri atau orang lain? Banyak orang yang menyalahkan orang lain. Ada yang menyalahkan keluarganya (orang tua, pasangan, anak dsb). Atau lingkungan tempat bekerja, atasan dsb. Atau yang lebih ironis menyalahkan Tuhan atas semua kegagalan yang dialaminya.

Sayangnya banyak yang tidak menyadari bahwa apa yang telah mereka lakukan di masa lalu menentukan apa yang jadinya kita sekarang. Apapun yang Anda lakukan di masa lalu, baik itu positif ataupun negatif, Anda sendirilah yang mengambil pilihan itu. Jadi semua terjadi atas pilihan Anda sendiri bukan orang lain.

Anda memilih pasangan Anda, Anda memilih kendaraan Anda, Anda memilih teman, Anda memilih mau membaca koran atau tidak, Anda memilikh koran yang Anda baca, Anda memilih buku yang Anda baca, Anda memilih untuk bekerja sampai pensiun atau memulai wirausaha, bahkan ketika Anda memilih untuk membaca artikel ini, juga merupakan pilihan Anda.

Semua pilihan yang Anda buat mempunyai dampak untuk diri Anda, terkadang juga berdampak pada keluarga Anda bahkan bisa berdampak pada orang lain. Pilihan yang Anda ambil hari ini akan membawa dampak untuk masa depan Anda.

Cara pandang kita terhadap sesuatu yang terjadi di sekeliling kita, juga tergantung pada pilihan Anda. Ketika Anda berkenalan dengan seseorang, Anda bisa memilih untuk melihat sisi positifnya atau sisi negatifnya. Seperti gelas yang terisi setengah, kita memiliki pilihan bagaimana melihatnya. Jika Anda cukup optimis maka Anda akan mengatakan setengah penuh atau jika Anda begitu pesimis Anda akan mengatakan setengah kosong.

Hidup adalah pilihan. Anda dapat memilih untuk hanya melihat rintangan atau Anda justru memilih untuk melihat sebuah tantangan sebagai pengalaman unik dan baru. Semoga Anda dan saya berani memutuskan yang terbaik. Berani melangkah untuk hari depan yang lebih baik. Berani keluar dari comfort zone! Freedom! Financial Freedom! and yang tak kalah penting Time Freedom! Selamat mengambil pilihan! :)

Memang, mungkin bukan salah Anda untuk berada di dalam situasi tertentu, tetapi Anda dapat MEMUTUSKAN untuk TETAP berada di situ, atau KELUAR.

Cara menjadi kaya raya

Banyak teman-teman saya yang bertanya kepada saya mengapa saya keluar dari pekerjaan saya yang sudah dengan susah payah saya raih dan mulai membuka usaha sendiri. Ada juga yang berpandangan bahwa saya tidak cukup bersyukur dengan yang saya dapat dan pengin kaya. Lalu saya jawab bahwa menjadi kaya bukanlah satu-satunya alasan membuka usaha. Saya ingin menjadi bos sendiri dan memiliki waktu luang yang lebih banyak dan fleksibel. Bagi saya pengalaman selama enam tahun sebagai manager dan direktur sudah cukup. Memang membuka usaha adalah salah satu cara untuk menjadi kaya, seperti yang dulu sering sampaikan kepada karyawan saya waktu mereka bertanya bagaimana sih caranya menjadi kaya. Lalu saya katakan menurut saya ada lima cara menjadi kaya…

LIMA CARA MENJADI KAYA


1. Dilahirkan sudah kaya

Wah kalo ini jelas gak mungkin. Waktu mau lahir ke dunia kita gak bisa milih mau lahir jadi anak orang kaya, anak presiden, anak bule, dsb. Namun perlu diketahui, Majalah Forbes pun tidak pernah mencantumkan orang yang kaya sejak lahir.

2. Kawin dengan orang kaya
Nah kalo ini masih memungkinkan, meskipun biasanya orang kaya pun memilih pasangan yang sederajat. Kendala yang ada biasanya tidak bisa mengelola kekayaan pasangannya sehingga bisa saja kekayaannya menurun drastis.

3. Menang Undian
Nah ini misalnya menang undian Tahapan BCA mendapatkan Mercedez Benz. Sayangnya peluang ini justru sangat kecil. Ketika seorang karyawan menyampaikan kepada saya akan harapannya mendapatkan Mercedez Benz, saya tanya apakah saldomu ada Rp. 5 juta ternyata tidak, lalu bagaimana bisa dapat nomor undian?

4. Menjadi Bintang
Jadilah artis, seperti Elizabeth Taylor, Michael Jordan, Tukul Arwana atau bintang olahraga seperti Tiger Wood dan Michael Jordan. Sayangnya tidak semua orang punya bakat dan keberuntungan seperti itu.

5. Membuka Usaha
Nah, inilah cara yang paling memungkinkan bagi Anda.

Tips Mengatur Arus Kas Pekerja Lepas (Freelancer)

Menjadi pekerja lepas alias freelancer memang enak. Anda bebas dari rutinitas dan formalitas. Meski harus berpegang pada target dan tenggat waktu yang ditentukan oleh pihak penyedia kerja, Anda tetap punya kebebasan mengatur sistem dan strategi kerja. Namun, salah satu risiko menjadi freelancer adalah penghasilan yang tidak menentu. Baik dari segi jumlah atau ketidakteraturan saat penerimaan. Misalnya, ketika penghasilan dalam sebulan Rp 2 juta, pengeluarannya juga Rp 2 juta. Ketika penghasilan dalam sebulan Rp 2,5 juta, pengeluaran pasti akan ikut bertambah menjadi 2,5 juta. Yang bahaya adalah ketika penerimaannya turun menjadi Rp 1,5 juta, biasanya pengeluaran sulit untuk diajak turun. Disinilah seninya bekerja sebagai freelancer. Berikut ini Tips mengatur arus kas freelancer:

1. Buatlah Manjadi Rutin. Karena tidak mungkin menjadikan seleuruh pengeluaran menjadi tidak rutin seperti pemasukkan, maka yang bisa Anda lakukan adalah mengubah pemasukan menjadi pemasukkan yang rutin. Berarti Anda harus pindah kerja dan mencari pekerjaan yang bisa memberikan gaji rutin. Maksudnya adalah Anda menggaji diri Anda sendiri secara rutin dari usaha atau proyek yang Anda jalankan. Caranya, anggap saja Anda memiliki sebuah usaha yang bergerak dalam bidang pekerjaan Anda sekarang. Dan usaha ini mendapatkan penghasilan dengan mengerjakan proyek yang bersifat insidentiL. Ketika sedang mengerjakan proyek dan ada penerimaan yang masuk, jangan langsung dimasukkan ke kas pribadi. Masukkan ke kas usaha tersebut yang terpisah dari kas pribadi.

2. Tentukan Besar Gaji. Untuk mencukupi pengeluaran, Anda bisa mengambil gaji yang sifatnya tetap setiap bulan. Untuk menentukan besarnya gaji Anda, perkirakan berapa penghasilan usaha Anda yang didapat dalam waktu kira-kira satu tahun. Untuk menghitungnya bisa dengan melihat perolehan tahun lalu atau disesuaikan dengan kondisi sekarang. Kalau sudah dapat angkanya, bagi dengan 12 bulan. Atau Anda bisa membuat target. Misalnya dalam satu tahun ke depan Anda akan mendapatkan minimal 4 proyek. Maka setiap pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan Anda selama 3 bulan (12 bulan / 4 = 3 bulan). Jadi pengalokasian pendapatan inilah “gaji” Anda. Kalau uang gaji yang Anda perlukan bisa kurang dari itu akan lebih baik lagi. Sisanya bisa disimpan sebagai kas usaha. Pasalnya, “Usaha” Anda ini sifatnya tidak pasti dan butuh uang tunai untuk berjaga-jaga seandainya terjadi kebutuhan mendadak atau mendesak.

3. Kelola Pendapatan. Pada dasarnya rumus pengelolaan keuangan itu adalah PENDAPATAN = KONSUMSI + TABUNGAN + INVESTASI. Nah, pendapatan yang Anda peroleh sebaiknya dialokasikan untuk ketiga hal tersebut. Persentasi untuk masing-masing pos besarnya 30%. Untuk sisa 10%, anggap saja sebagai simpanan wajib, yang bisa Anda gunakan sewaktu-waktu jika ada kebutuhan mendadak, seperti sakit, kendaraan rusak dsb. Dengan demikian tabungan Anda tidak terganggu. Akan lebih memudahkan jika pendapatan yang diterima sudah dikurangi pajak. Itu sebabnya, saat bernegosiasi dengan penyedia kerja, mintalah pendapatan bersih. Untuk investasi, sebaiknya pilih beberapa jenis investasi yang karakteristiknya berbeda, ingat pepatah “Put your eggs on deferent basket!

4. Buat Pembukuan. Pembukuan ini bersisi catatan akumulasi pendapatan dan biaya-biaya yang harus Anda kelarkan dalam kurun waku 3 bulan, 4 bulan, atau satu tahun. Selain itu, catat pula aset dan kewajiban yang harus Anda selesaikan (cicilan utang). Lalu buat jadwal pembayaran utang. Sebainya Anda membuat rencana keuangan secara periodik sejak awal tahun dan merevisi paling tidak 6 bulan sekali. Ini untuk melihat komposisi investasi, pengeluaran rutin dan yang perlu direncakan, kondisi tabungan, dan pencapaian target total pendapatan.

5. Disiplin. Ingin sukses mengelola keuangan? Hanya ada satu kata: Disiplin! Dengan bersikap disiplin, kemungkinan pendapatan Anda bisa lebih besar dibanding jika bekerja penuh di sebuah perusahaan saja. Bahkan Anda bisa mendapat beberapa manfaat misalnya menjadi terlatih mengelola usaha, meski usaha itu dikerjakan sendiri. Anda bisa memprediksi penerimaan dan berusaha mencari proyek dengan lebih giat untuk mencapai target penerimaan. Anda juga bisa mengelola keuangn pribadi lebih baik lagi karena sudah memiliki penghasilan yang bersifat rutin.

6. Alternatif Rencana. Ada dua alternatif dalam menata keuangan si freelencer, yaitu meningkatkan pendapatan atau mengurangi pengeluaran. Jika Anda bisa meningkatkan pendapatan, maka pengeluaran tidak perlu diutak atik. Cara mengingkatkan penghasilan, misalnya dengan menaikkan honor, atau memperbanyak proyek. Namun jika pendapatan tidak juga meningkat, mau tidak mau Anda mesti membenahi pengeluaran Anda agar tidak tekor.

7. Stok Dana Cadangan. Agar tidak selalu kebobolan, buatlah pos dana cadangan. Karena penghasilan freelancer tidak stabil, sebaiknya dana cadangan yang dibentuk lebih besar dari pada pegawai tetap. Jika pegawai berpenghasilan tetap diharapkan membentuk dana cadangan sebesar 2-3 kali pengeluaran per bulan, maka freelancer sebaiknya menaikannya menjadi 6 kali pengeluaran rutin per bulan. Jika saat ini Anda sudah memiliki sejumlah data tertentu sesuai kebutuhan dengan kebutuhan minimal cadangan, maka pisahkan dana ini ke dalam sebuah rekening tersendiri. Namun jika sama sekali tidak memiliki simpanan uang tunai, sebaiknya Anda segera menyisihkan minimal 10% penghasilan secara rutin setiap bulannya.

Tips Cermat Memilih/Membeli Apartemen

Proyek apartemen kini tak hanya berkonsentrasi di tengah kota. Apartemen mulai merambah daerah pinggiran atau menyasar lokasi kampus. Misalnya di Depok yang terkenal sebagai kawasan kampus, dibangun Margonda Residence yang menyasar segmen mahasiswa, atau mereka yang ingin berinvestasi dengan menyewakan kepada mahasiswa. Harga yang ditawarkan pun sangat bervariasi, mulai dari di bawah Rp 120 juta sampai dengan di atas Rp 200 juta. Namun tinggi-rendahnya harga tidak dapat menjadi patokan Anda dalam membeli sebuah apartemen. Berikut ini 8 faktor utama yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih apartemen:

1. Lokasi. Bila Anda membelinya untuk ditempati sendiri, faktor lokasi layak dijadikan pertimbangan utama. Dan dalam hal ini unsur kedekatan yang pantas menjadi pertimbangan utama. Misal, lokasi dekat dengan kantor. Dengan begitu Anda bisa berhemat waktu dan tenaga. Lain halnya, apabila Anda membelinya untuk investasi atau disewakan. Dalam hal ini, yang menjadi pertimbangan utama adalah potensi di masa yang akan datang. Misalnya, apartemen berada di daerah yang banyak didiami kaum ekspatriat, dekat sekolah-sekolah internasional, atau dekat dengan pusat bisnis dan keramaian, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan dan sejenisnya. Belakangan makin banyak apartemen yang dibangun enyatu dengan pusat perbelanjaan, misalnya Poins Squere (Lebak Bulus) dan Serpong Town Squere (Tangerang).

2. Ukuran dan Posisi. Luas yang ditawarkan masing-masing apartemen biasanya beragam. Tapi selain ukuran, patokan yang umum dipakai adalah berdasarkan jumlah kamar tidur. Umumnya berkisar antara 1-3 ruang. Bahkan ada apartemen yang khusus menyediakan kamar khusus untuk maid. Agak aneh sih, tinggal di apartemen kok memboyong maid. Tapi untuk Anda yang tidak bisa hidup tanpa maid, tawaran ini pastinya layak untuk dipertimbangkan. Sedangkan untuk posisi, umumnya semakin tinggi letaknya, harganya semakin mahal. Karena view semakin cantik dan tingkat kebisingan semakin berkurang.

3. Kredibilitas Pengembang. Anda harus yakin bahwa pengembang punya komitmen tinggi untuk menjalankan proyeknya. Apalagi bila Anda membeli apartemen secara inden. Pastikan kapan proyek akan selesai dan kapan Anda mulai bisa menempatinya.

4. Kualitas Bangunan. Secara kasat mata, kualitas bangunan bisa kelihatan. Tapi Anda bisa lebih mencermatinya dari kontraktor yang mengerjakannya. Kontraktor berpengalaman apalagi dengan reputasi internasional, kualitasnya biasanya lebih bisa diandalkan.

5. Sertifikat. Dasar perhitungan kepemilikan unit apartemen adalah Nilai Perbandingan Proporsional (NPP). Anda perlu tahu apakah hitungan NPP unit yang Anda beli sudah beres. NPP ini antara lain dipakai untuk menentukan besarnya service charge dan hak suara penghuni dalam pengambilan keputusan dalam komunitas. Sertifikat sendirinya sifatnya adalah HGB (Hak Guna Bangunan).

6. Property Management. Inilah yang mengelola operasional apartemen dan berpengaruh besar pada tingkat kenyamanan calon penghuni. Property Management yang kredibel juga berperan dalam meningkatkan harga jual atau sewa. Ada yang bekerja sama dengan pengelola hotel seperti Aston dan Mercure.

7. Furniture. Apa yang disediakan pengembang untuk mengisi apartemen? Apakah full-furnished atau semi-furnished? anda bisa berhemat anggaran dengan memilih unit yang semi-furnished, baik dalam membeli ataupun menyewa kamar. Bila Anda memilih unit yang ‘kosong’ memang lebih murah. Tapi Anda tetap perlu mempertimbangkan bagaimana mengisinya, termasuk biaya dan teknis pengangkutan barang-barangnya.

8. Fasilitas. Umumnya fasilitas yang ditawarkan apartemen cukup memadai. Tapi tak ada salahnya, Anda mencermati lagi apa yang disediakan, seperti fasilitas keselamatan penghuni, fasilitas parkir, kebugaran dan fasilitas pendukung lainnyaseperti restoran atau mini market.

Tips dari Praktisi Perencana Keuangan

Kehidupan berkeluarga selalu menarik untuk disimak dan dipelajari karena adanya perubahan serta nilai-nilai yang dianut. Setiap orang atau individu memiliki keunikan dibandingkan dengan orang lain, baik itu berupa kekuatan maupun kekurangan. Selama kami menjalani profesi sebagai perencana keuangan keluarga, kami menemukan dua kelompok besar keluarga, yaitu secure dan insecure. Sebelum lebih jauh, kami ingin sedikit mengulas mengenai kedua hal tersebut, secure dan insecure.
Orang-orang yang secure adalah mereka biasanya memiliki hubungan kekeluargaan yang baik dan selalu melihat tujuan akhir dari semua rencana yang mereka buat. Perencanaan jangka panjang menjadi suatu keharusan dan mereka terbiasa untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut sehingga biasanya mereka terbebas dari utang yang berkepanjangan. Mereka selalu melihat sesuatu berdasarkan kualitasnya bukan hanya kwantitas. Itulah beberapa ciri dari orang–orang yang secure.
Pastinya tidak demikian pemaham Anda terhadap arti secure, sama dengan kami. Pada awalnya kami beranggapan bahwa orang-orang yang secure adalah orang-orang yang kaya. Ternyata tidak hanya sebatas itu. Kelompok secure, beranggapan bahwa uang bukanlah menjadi ukuran terpenting.
Sedangkan orang-orang yang insecure bisa dibilang kebalikan dari mereka yang secure. Lebih jelasnya, mereka yang insecure percaya bahwa ada hubungan langsung antara uang dan kebahagian. Mereka memiliki kekayaan atau pendapatan yang cukup tapi mereka selalu saja membelanjakan sebanyak atau malah lebih dari yang mereka hasilkan oleh karenanya mereka selalu dipusingkan oleh utang. Mereka selalu membeli sesuatu dengannya mereka berkeyakinan akan meningkatkan status mereka dihadapan orang lain.
Tapi bila melihat gambaran kedua kelompok ini, sebagian besar dari masyarakat berada diantara kedua kelompok ekstrim ini.
Selama kami menjalani profesi sebagai perencana keuangan, kami menemukan banyak hal yang berkaitan dengan pola pengelolaan keuangan. Berdasarkan hal itu, kami mencoba untuk mengembangkan pegangan bagi semua keluarga agar dapat menjalani kehidupan berkeluarga lebih baik lagi. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan pegang dalam pengelolaan keuangan Anda:

Waktu Adalah Sahabat Anda
Semakin awal Anda memulai untuk menyisihkan dana secara regular untuk tujuan masa masa depan Anda, akan semakin kecil dana yang Anda harus alokasikan setiap bulannya secara regular untuk mengembangkan jumlah aset Anda.
Sebagai contoh kami gunakan illustrasi, Andi dan Anita. Anita sudah memulai untuk menyisihkan secara regular setiap bulannya untuk tujuan masa pensiunnya disaat ia baru memasuki jenjang pernikahan. Saat ini usia Anita 24 tahun berencana untuk menyiapkannya sampai usia-nya memasuki 60 tahun. Dengan menyisihkan secara regular setiap bulannya sebesar Rp 1 juta dengan asumsi bunga yang diambil 12 persen per tahun, maka dengan rencana tersebut, Anita dalam 36 tahun akan memiliki aset sejumlah hampir mencapai Rp 7.3 miliar atau tepatnya sebesar Rp 7.259.250.000
Sedangkan Andi, usianya saat itu 28 tahun dan merasa bahwa ia masih terlalu muda untuk mulai menyisihkan utuk tujuan pensiun. Sehingga ia menundanya sampai usianya memasuki 40 tahun. Pada usia tersebut ia merasa sudah sepantasnya ia mulia mengumpulkan dana untuk tujuan pensiunnya.
Andi memulai menyisihkan dana sebesar Rp 2 juta setiap bulannya (dua kalilipat dari rencana Anita) sampai usianya memasuki 64 tahun. Andi masih memiliki waktu 24 tahun untuk mengembangkan asetnya. Pada saat usianya memasuki 64 tahun maka Andi akan memperoleh dana sekitar Rp 3,3 miliar atau lebih kecil dari aset yang dimiliki Anita. Selisih hampir Rp 4 miliar.
Besarnya selisih aset yang dimiliki Anita dan Andi dikarenakan oleh waktu yang dimiliki untuk berkembangnya nilai uang yang ada. Fakta yang dapat kita ambil adalah walau Andi menyisihkan dua kali lipat dari jumlah yang Anita alokasikan, dengan waktu yang lebih panjang, Anita dapat mengumpulkan lebih dari dua kali lipat dari apa yang dikumpulkan oleh Andi.
Jadi kesimpulannya adalah waktu menjadi sangat penting dalam pengembangan aset yang Anda miliki. Semakin cepat Anda memulai investasi akan semakin besar pertumbuhannya dengan asumsi tingkat suku bunga sama.

Kebiasaan Menunda Adalah Musuh Anda
Temuan paling penting dalam sejarah keuangan adalah bunga majemuk (compound interest). Prinsip bunga majemuk adalah, hasil bunga yang didapat dari investasi akan ditambahkan kembali ke investasi awal dan dibungakan kembali. Jadi hasil yang akan Anda peroleh dalam tahun-tahun mendatang bukan hanya dari investasi awal yang Anda tempatkan tapi juga dari bunga yang dihasilkan selama uang itu diinvestasikan.
Mari kita lihat ilustrasi berikut ini. Andi berusia 25 tahun, Tuti 35 tahun, dan Anto 45 tahun. Usia pensiun yang mereka inginkan adalah 55 tahun. Lihat perkembangan investasi dimana mereka menginvestasikan setiap bulan sejumlah Rp 1 juta dengan tingkat suku bunga 8 persen. Dalam kehidupan nyata, pajak berpengaruh dan menurunkan jumlah keuntungan yang bisa Anda peroleh.
Jelas terlihat dari tabel diatas, harga yang harus dibayar akibat kebiasaan menunda sangat mahal. Bila Anda menunda 10 tahun (usia Anda saat ini 25), dengan nilai investasi Rp 100 juta dan asumsi bunga 6 persen, di usia 55 tahun, Anda hanya memperoleh dana sekitar Rp 320 juta. Bila tidak menundanya Anda bisa memperoleh sekitar Rp 574 juta.
Sikap suka menunda-nunda bisa mempengaruhi Anda dalam berbagai hal, terutama yang berkaitan dengan keuangan. Dalam contoh di atas, kami hanya memberikan contoh bila Anda gagal untuk mulai menginvestaikan. Tapi sebenarnya sikap suka menunda juga juga berakibat fatal, misalnya dalam perencanaan proteksi. Bila Anda menundanya, dan terjadi musibah. Hal ini sangat mungkin merusak keuangan keluarga yang tadinya stabil dan teratur.
Satu-satunya tindakan yang harus Anda ambil adalah melakukan perencanaan keuangan keluarga yang menyeluruh sekarang. Jangan tunda lagi, berapapun usia Anda saat ini. Karena menunda keputusan seputar keuangan keluarga harus dibayar mahal di masa datang. Take action, now!!

Kebutuhan Vs Keinginan
Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan antara kebutuhan atau keinginan. Mari kita mulai dengan mendifinisikan keduanya. Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Namun demikian, yang namanya kesejahteraan dan kepuasan juga sangat relatif bagi setiap orang. Sedangkan kami berpendapat bahwa untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, harus dilihat dari segi fungsinya. Sesuatu dikatakan sebagai keinginan kalau sudah merupakan tambahan atas fungsi utamanya.
Misalkan mobil sebagai alat transport, mungkin itu sebagai kebutuhan karena fungsinya sebagai alat transportasi. Tapi aksesoris tambahan untuk mobil tersebut, misalkan velg racing, tape dan lain-lain bukan untuk menambah kenyamanan atau keamanan berkendara, tapi hanya sekedar mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja. Dan keinginan ini bisa ditunda kalau semua kebutuhan yang lain sudah terpenuhi dengan baik.

Walaupun mungkin kini Anda merasa mampu untuk memenuhi semua keinginan Anda, tapi kita tetap harus bijaksana, jangan sampai lupa akan kebutuhan/ tujuan di masa yang akan datang. Kita harus mempersiapkan dana pensiun kita agar bisa menikmati hari tua dengan tenang, kita juga harus mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak kita, dan itu semua adalah kebutuhan masa depan yang harus disiapkan sejak sekarang. Yang harus diingat adalah, jangan sampai memenuhi keinginan dengan mengabaikan kebutuhan atau tujuan keuangan jangka panjang yang diprioritaskan. Oleh karenanya memiliki perspektif jangka panjang dalam hal keuangan keluarga harus diperhatikan.

Lebih Mudah Mengontrol Pengeluaran daripada Menambah Pendapatan
Kebanyakan keluarga pada umumnya lebih menfokuskan untuk meningkatkan penghasilan baik dengan bekerja lembur atau bekerja dihari libur. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap hubungan Anda dan keluarga, karena Anda harus di luar rumah sepanjang hari, bukan hanya hari kerja tapi hari libur juga.
Mereka selalu beranggapan bahwa dengan penghasilan besar maka akan dapat memenuhi semua kebutuhan maupun keinginan keluarga. Tapi mereka lupa, bahwa mata uang memiliki dua sisi, ada arus masuk serta arus keluar. Dalam hal mencapai kesejahteraan keluarga, kedua hal ini adalah arus masuk keuangan keluarga serta aliran keluar uang dengan membelanjakannya menjadi sangat penting. Keseimbangan keduanya menjadi tolak ukur utama untuk mencapai kebebasan finansial atau kelompok secure tadi.

Menabung Membuat Anda Kaya, Bukan Penghasilan Anda
Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena penghasilannya besar. Kekayaan menjadi nyata bila Anda menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan diinvestasikan. Banyak orang berpikir “bila saja saya menghasilkan lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik”, mungkin benar atau malah sebaliknya, tambah amburadul.
Realitanya, dengan meningkatnya pendapatan pasti akan selalu dibarengi dengan kenaikan standar hidup atau gaya hidup. Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir semua penghasilan bulanan yang Anda peroleh dengan kerja keras. Oleh karena itu, poin ketiga yaitu membedakan antara kinginan dan kebutuhan menjadi sangat penting. Kenyataannya, bila individu atau keluarga gagal merencanakan menabung (saving plan) maka mereka hanya akan menambah hutangnya.
Sangat tidak benar bila Anda berpikir bahwa kekayaan akan datang dengan sendirinya karena penghasilan Anda besar. Anda harus berubah menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Dalam kaitannya dengan keuangan, banyak orang beranggapan bahwa ia bisa melakukan kesalahan dengan menggunakan semua penghasilannya untuk keperluan bulanan dan nantinya akan membetulkannya bila penghasilannya meningkat.
Jadi Anda sangat percaya bahwa dengan penghasilan Anda yang tinggi akan merubah keadaan keuangan Anda di masa datang. Percaya dengan kami, bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi bila prilaku Anda terhadap uang tidak pernah berubah. Jangan belanjakan seluruh penghasilan bulanan Anda. Sisihkan dan investasikan untuk masa depan.
Demikianlah beberapa hal penting yang menurut hemat kami bisa menjadi pegangan keluarga dalam mengelola keuangannya. Jadi dapat disimpulkan bila Anda ingin menjadi kaya (dalam artian material) atau secure di masa datang perhatikan bahwa waktu adalah teman Anda, lakukan sekarang jangan tunda lagi. Sikapi perbedaan keinginan dan kebutuhan dengan bijak dan dua hal lainnya adalah Anda mengubah perilaku Anda terhadap uang atau perubahan pada diri Anda sendiri dan tingkatkan persentasi tabungan Anda.
Semoga bermanfaat